Sunday, October 28, 2012

TEHNIK BUDIDAYA SEMANGKA


Buah semangka yang segar dan manis telah memasyarakat dan telah banyak di usahakan oleh petani di berbagai daerah, sehingga semangka merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Dengan tersedianya benih-benih semangka hybrida (F1) yang menghasilkan buah dengan produksi tinggi dan kualitas baik, misalnya : China Dragon, New Dragon, Grand Dragon, Yellow baby, Sugar beby, Redtop, Metal, bahkan benih semangka Triploit (non biji) dll. Menambah semaraknya pengembangan usaha tani semangka.
Pemilihan Lokasi / Syarat Tumbuh
  1. Jenis tanah : Tanaman semangka tidak menghendaki jenis tanah tertentu asal pH 6-7 dengan drainage yang baik.
  2. Ideal di tanam di dataran rendah, dengan toleransi 0-550 m dpl.
  3. Lahan mendapat penyinaran yang cukup / penuh (tidak termaungi).
  4. Lahan bukan bekas tanaman yang terserang penyakit layu, karat daun dan mildev (sawah bekas tanaman padi adalah paling baik)
Pengolahan Tanah
  • Pengolahan tanah di harapkan selesai lebih dulu sebelum bibit siap tanam, mengingat semangka adalah tanaman semusim yang berumur pendek.
  • Bibit yang di tanam terlambat akan mengganggu pertumbuhan
  • Buat pola, persiapan untuk got, bedeng dan parit dengan ukuran
- Got : lebar 40 cm, dalam 30 cm.
- Bedeng : lebar 2,5 m, tinggi 30 cm pada sisi got, tinggi 15 cm pada sisi parit.
- Parit : lebar 20 cm, dalam 15 cm.
  • Tanah dapat di olah secara keseluruhan, kemudian di buat bedeng-bedeng atau di olah sebagian saja hanya pada jalur bedeng tanaman selebar 120cm.
  • Pada bedeng yang baru di olah setelah jadi yaitu pada bedeng tanam di tabur pupuk kandang, pupuk kimia dan dolomid dengan dosis per ha, sbb
- Pupuk kandang : 10 ton
- Pupuk Sp36 : 150 kg
- Pupuk ZA : 300 kg
- Pupuk KCL : 150 kg
- Dolomid : 150 kg.
  • Setelah pupuk dan dolomid di tabur, bedeng di kecrok / di aduk sehingga pupuk merata sambil menggemburkan tanah.
  • Bedeng ditinggikan, di ratakan dan di tutup dengan mulsa plastic, maka terjadilah bedeng tanam lebar 120 cm.
  • Selebihnya 130 cm adalah bedeng jalar sebagai tempat menjalarnya cabang-cabang tanaman semangka.
Persemaian
  1. Pilih jenis / Verietas yang baik sesuai kebutuhan pasar.
  2. Kecambahkan lebih dahulu pada piring atau alat sejenis, di lapisi kain atau kertas koran, benih di tabur rapat-rapat di tutuplagi dengan kain atau kertas koran lalu dibasahi dan ditaruh di tempat yang aman dan tidak terkena sinar matahari langsung.
  3. Kontrol tingkat kebasahan media deder tersebut.
  4. Apabila telah berkecambah sepanjang 1-2 mm benih di pindahkan ke polybag dengan media tanah persemaian.
  5. Tempat pembuatan persemaian harus mendapat sinar matahari yang cukup dan terlindung dari hujan, maka di anjurkan di atas bedeng pembibitan di kurung dengan plastic.
  6. Kontrol tingkat kebasahan media bibit, terlalau basah bibit justru membuat kondisi perakaran yang kurang sehat, apabila terlalau kering  bibit tumbuh kerdil.
  7. Kontrol bibit tersebut dari serangan kutu daun (Aphids) dan kepik pemakan daun (2 jenis hama tersebut sering mengganggu pembibitan semangka) dan hama-hama lain.
Penanaman
  1. Semangka di tanam menjalar, maka disediakan bedeng dan bedeng jalar (dari percobaan menanam dengan plastic tidak efisien).
  2. Tiap bedeng hanya satu baris dengan jarak 50 cm (dengan jarak yang  dapat populasi bisa lebih banyak  dan prestasinyapun akan lebih tinggi).
  3. Bibit siap di tanam setelah berdaun penuh 2 helai, kira-kira umur 20 hari.
  4. Penanaman di usahakan agar pangkal batang di permukaan bedeng (jangan terlampau, dalam / dangkal).
  5. Siram agar tanaman baru tersebut tidak layu.
Perawatan / pemeliharaan
  1. Kontrol tingkat kebasahan bedng, sewaktu tanaman masih kecil cukup di siram pertanaman, apabila sudah besar got di leb sampai tinggi  bedeng, apabila air sudh meresap dalam bedeng, got di buka sehingga air keluar dan di buang secepatnya.
  2. Potong batang pada ruas ke 5, kemudian akan tumbuh beberapa cabang.
  3. Berikan pupuk susulan dengan larutan NPK 2% / 2 kg per 100 lt air. Di kocorkan tiap batang 250 cc atau 1 gelas aqua.
  4. Pilih 3 cabang terbaik dengan cabang yang hampir sama.
  5. Jalurkan cabang tersebut ke arah bedeng jalar dengan bantuan klip.
  6. Ranting ke 1 sampai 10 di potong / di rompes.
  7. Dibuahkan pada ruas ke 11-15 (buah sebelum ruas 11 akan kecil dan buah yang terlalu ke ujung akan berbentuk tidak normal, seperti bolam).
  8. Ranting-ranting di atas ruas ke 11 dan seterusnya di biarkan.
  9. Cabang pada ruas ke 30-32 dipotong.
  10. Seleksi buah, tinggalkan 1 buah tiap batang untuk semangka ukuran besar dan di tinggalkan 2 buah untuk jenis semangka ukuran sedang dan kecil ( ukuran besar misalnya : China Dragon, New Dragon, Grand Dragon, sedangkan ukuran sedang adalah Sugar beby dan ukuran kecil adalah Delicios).
  11. Bolak balik posisi buah semangka supaya warna kulitnya merata.
  12. Kontrol keadaan hama dan penyakit.
  • Hama
-Aphids ( kutu daun )
Hama ini menghisap cairan daun, menularkan virus yang mengakibatkan daun keriting. Pengendalianya dengan : Marshal, curacron, dll.
- Hama trips ( Tungau)
Menghisap daun, daun menjadi kaku berbentuk tidak normal bekas serangga agak mengkilap, tanaman kerdil, buah kecil-kecil.
- Ulat penggerek daun dan buah
- Hama ini memakan daun buah terutama kulit buah sehingga menurunkan kulit buah. Pengendaliannya dengan : Trebon, decis, marshal, dll.
- Kepik.
Kepik memakan daun terutama sewaktu di persemaian dan tanaman muda.
Pengendalianya dengan : Lanate, matador, rizotin, dll.
  • Penyakit
-Penyakit layu ( layu bacteri dan cendawan )
Pengendaliannya dengan : 
  1. Pengolahan tanah yang baik
  2. Draenage yang baik
  3. pH tanah 6,5-7
  4. Penggunaan pupuk kandang yang sudah jadi
  5. Air irigasi tidak berasal dari tempat terserang penyakit layu
  6. Bacterisida dan fungi ( di siramkan pada pangkal batang ) biasanya sedikit menolong.
- Penyakit karat daun.
Menyerang dari daun tua menular kedaun yang lebih muda. Gejala daun terserang, terdapat trotol kuning melebar merubah menjadi coklat dan semakin gelap ( coklat tua ) jaringan daun mati. Serangan berkembang sangat cepat apabila pengendalian dengan fungisida tidak segera dilakukan.
Pengendalianya dengan :
  1. Draenage baik, sehingga kebun tidak terlalu lembab.
  2. Sanitasi kebun baik.
  3. Pemangkasan ranting No 1 sampai 10, sehingga tidak terlalu rimbun dan sirkulasi udara bagus.
  4. Sepray dengan dithane M45, ridomil, antrocol, rovral, dll.
- Penyakit embun tepung ( Mildev ).
Pertama hanya terdapat sedikit trotol seperti perokan tepung atau seperti bekas larutan pestisida yang mengering, melekat pada daun, lama kelamaan mengembang melebar dan semakin banyak. Perkembangan penyakit ini juga cepat.
Penendalianya dengan : Antrokol, Dethane, Ridomil, Rubugan dll.
- Penyakit busuk batang.
Biasanya terjadi di pangkal batang atau tangkali daun.
Pengendaliannya dengan : Pada pangkal batang olesi dengan Fungisida yang di buat pasta.
Panen Dan Produksi
  1. Setelah 22 hari akan keluar bunga betina / sempurna dan bunga tersebut menjadi buah yang dapat di panen setelah 43 hari kemudian.
  2. Sedang untuk semangka berumur genjah dapat di panen setelah 55 hari setelah tanam.
  3. Buah yang tua dapat di ukur dari daun dan sulur pada ruas keduanya buah semangka tersebut telah kering.
  4. Berat normal untuk yang besar berkisar 7-10 kg
  5. Berat normal untuk sedang berkisar 5-6 kg
  6. Berat normal untuk yang kecil berkisar 3-4 kg
  7. Kadar gula berkisar 11-14 Brix.

Sunday, October 21, 2012

TEHNIK BUDIDAYA TANAMAN TOMAT

Pada dasarnya tanaman tomat di bagi menjadi 2 type yaitu ditterminite dan inditerminite.
Diterminite seperti : mastro, titanik, ( produk MGA ), kaliurang ( lokal ) dal lain-lain ( dipelihara dua cabang ).
Syarat Tumbuh
Tanaman tomat dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi mulai 0-1000 m dpl. Tanaman tomat memerlukan sinar matahari penuh karena merupakan tanaman perdu, yang perlu diketahui tanaman tomat sebaiknya lahan jangan bekas tanaman sejenis solonace seperti : terong, cabe, kentang dan lain-lain, membutuhkan pH tanah netral 7,0, bila pH tanah rendah maka perlu di tambah kapur ( dolomite ).
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan seawal mungkin untuk mendapatkan pengolahan tanah yang lebih sempurna, setidaknya lahan harus sudah siap 5 hari sebelum tanam. Jangan sampai bibit menunggu lahan, lahanlah yang menunggu bibit.
Tujuan pengolahan tanah untuk mendapatkan struktur tanah yang gembur supaya mempermudah berkembangnya akar tanaman untuk menyerap makanan, udara dan air. Di dalam tanah buatlah parit dan got pembuangan dengan ukuran bedengan parit sebagai berikut : lebar bedengan 120 cm, panjang sesuai lahan max 10 m, tinggi bedengan 40 cm, parit 60 cm, got pembuangan 50 cm. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengairan diwaktu kering dan mempermudah pembuangan diwktu musim hujan, adapun kebutuhan pupuknya sebagai berikut :
Pupuk kandang jadi 2 ton, dolomit 200 kg, Za 71 kg, TSP 55 kg, Kcl 25 kg untuk 1000 m, mulsa hitam perak, lanjaran.
Persemaian
Persemaian ada 2 cara yaitu :
Langsung dengan polybag/pot atau bedeng persemaian caranya tanah di gemburkan di buat bedeng ukuran 1 m lebarnya, panjang sesuai lahan, kemudian diberi pupuk kandang yang sudah jadi 2 kg, TSP 1 ons/m, furadan setelah ditebar rata digemburkan dan dihaluskan di bikin rata buat 5 cm jaraknya tabur benih beri pelindung. Atau benih langsung di kecambah dahulu dalam box/kotak 10 hari pindah pot/polybag pembibitan.
Persiapan Tanam
Sebelum penanaman dilakukan sebaiknya di buat ukur jarak tanam 60 x 60 cm dan di beri lanjaran sampai pengikatan selesai baru pelubangan mulsa. Tujuannya untuk mempermudah perawatan dan tidak mengganggu pertumbuhan akar tanaman. Penanaman bila tanah kering di airi dahulu 2 hari sebelum tanam dan setelah tanam dan penanaman jangan terlalu dalam/dangkal sebatas leher akar.
Pemeliharaan
  • Pemupukan pupuk susulan berupa kocoran NPK yang di cairkan 3 kg/150 lt air cara pemberiannya :
- 5 hari setelah tanam bila bibit dari polybag, bila cabutan 10 hari.
- 15 hari setelah tanam.
- 25 hari setelah tanam ukuran 200 cc / pohon.
  • Potong cabang
Potong cabang seawal mungkin jangan terlalu besar akan mengganggu pertumbuhan tanaman, pemotongan cabang ada 2 cara. Diterminite potong cabang sampai atas di pelihara 2 cabang. Interminite cukup di bawah cabang utama ke atas tidak perlu pemotongan di biarkan berkembang.
  • Pengikat batang.
Pengikat batang jangan sampai terlambat, apabila terlambat tanaman akan mudah patah atau rebah, mengingat tanaman tomat tidak bisa merambat sendiri seperti tahanaman buncis maka perlu pengikatan supaya bisa tumbuh tegak ke atas. Tujuannya untuk mempermudah perawatan.
Untuk pengikatan pertama yaitu tinggi batang 25 cm dan pengikatan selanjutnya 30 cm dan seterusnya.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Pengendalian penyakit suatu tanaman harus di kendalikan seawal mungkin secara preventif. Yang di maksud adalah pencegahan sebelum populasi suatu hama/penyakit berkembang biak.
Hama yang menyerang antara lain : ulat tanah / ulat tentara, ulat buah, homoque / ungker.
Pengendaliannya apabila penyeranganya masih di atas garis ambang ekonomi ( GAE ) penyepraiannya dengan dosis penuh, apabila penyeranganya di bawa GAE Interval penyepraianya di perpendek. Adapun pestisida yang di pakai antara lain : trebon, spontan. marshal, sevin.
Penyakit yang menyerang antara lain : embun tepung, busuk batang, layu bakteri, virus, bercak daun. Adapun pestisida yang di pakai antara lain : morestan, ridomil, antrocol, dithane, agrep, roval, agrimicin, diaconil.
Untuk pengendalian awal di lakukan bibit mau di tanam kemudian 4 hari setelah tanam selanjutnya apabila cuaca jelek interval seprainya 5 hari sekali. Dan apabila cuaca normal interval spray 7 hari sekali, untuk penyepraian sebaiknya di lakukan pagi hari dan cuaca cerah.
Panen Atau Petik Buah
Tomat panen pertama cuaca normal 60 hari setelah tanam, panen tomat jangan terlalu matang, begitu ujung kelihatan merah siap di panen, bila panen terlambat buah mudah pecah dan memar. Saat panen sebaiknya tangkai tidak diikutkan, sebab bisa merusak buah yang lain.

Sunday, October 14, 2012

TEHNIK BUDIDAYA BAWANG MERA

Tanaman bawang merah memiliki daya adaptasi luas karena dapat di tanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi ( 0-900 m dpl ). Tanaman menghasilkan produk yang optimum pada ketinggian 250 m dpl.
Kondisi tanah yang baik adalah gembur dan banyak mengandung humus, dengan pH 5,8-7,00. Suhu udara yang ideal antara 25-30 drajat C, dengan kelembaban nisbi 80%-90%. Curah hujan yang sesuai antara 300-2,500 mm per tahun, dengan intensitas sinar matahari 11-16 jam.
Bibit
Umbi yang di gunakan untuk bibit adalah umbi yang telah istirahat / di simpan selama 2-6 bulan, dengan ukuran garis tengah 1,5-2 cm atau berat 2,5-7,5 r. ( bila benih terlalu kecil, tanaman akan lemah, dan jika terlalu besar akan boros ).
Beberapa perlakuan sebelum bibit di tanam :
  1. Bersihkan kulit luar umbi yang mengering, dan sisa akar.
  2. Satu dua hari sebelum tanam bibit bawang merah di potong ujungnya kira-kira 1/3sampai 1/4 bagian. ( Jika umbi disimpan 3-4 bulan pemotongan tidak perlu dilakukan ).
  3. Sebelum di tanam luka bekas potongan dikeringkan dahulu.
  4. Penggunaan bibit kurang lebih 900 kg/ha dengan jarak tanam 20x20 cm.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh lapisan olah yang gembur dan cocok untuk pertumbuhan tanaman. Diolah 3-4 minggu sebelum tanam.
Untuk tanah kering di cangkul dua kali sedalam 20 cm, dan untuk tanah sawah di cangkul duakali sedalam 30 cm.
Satu minggu selanjutnya di gemburkan dan di ratakan. Selanjutnya di buat bedengan dengan ukuran lebar 80 cm sampai 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai lahan. Antar bedeng dibuat solokan dengan lebar 40 cm dan dalam 60 cm.
Usahakan bedengan menghadap timur barat agar memperoleh sinar matahari yang merata.
Penanaman Dan Pemupukan
  • Penanaman
Sehari sebelum tanam, bilamana lahanya nampak kering perlu dibasahi. Setelah agak kering, dengan alat penugal lubang tanam di buat sedalam rata-rata setinggi umbi. Umbi bawang dibenamkan dalam lubang tanam dengan posisi tegak dan agak ditekan sedikit ke bawah sehingga ujung umbi nampak rata dengan permukaan tanah, kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis. Penanaman yang terlalau dangkal menyebabkan tanaman mudah rebah, dan jika tanaman terlalu dalam pertumbuhan tunas akan terhambat.
  • Jarak tanama
Jarak tanam bawang merah umumnya 20 cm x 20 cm, atau 15 cm x 15 cm, tergantung kesuburan tanah. Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam dan selanjutnya tanah dijaga agar tetap lembab.
  • Pemupukan
Pemupukan sebelum bibit ditanam, setelah bedeng bersih dari rumput, diberi pupuk secara merata dipermukaan bedeng. Pemupukan susulan 1 dilakukan pada umur 10-15 hst dan susulan kedua pada umur 30 hst, dengan dosis per hektarnya :
- N = 200 kg (1/3 N Urea dan 3/4 N ZA)
- K = 60 kg K20 atau 100 kg Kcl.
Pemberian Pupuk Dapat Dengan Cara :
  1. Penugalan : pemupukan cara ini adalah pupuk detempatkan dalam jalur-jalur yang di buat di dekat tanaman dengan jarak 5 cm dan dalam 3-5 cm. Lubang tempat pupuk dibuat dengan cara di tunggal pada tanah yang telah di tentukan.
  2. Pembenaman : pupuk di benamkan pada alur-alur diantara barisan tanaman. Alur-alur untuk menempatkan pupuk di buat semacam parit dengan ukuran kira-kira lebar 2 cm, kedalaman 3-5 cm.
  3. Melalui daun : pemupukan melalui daun dilakukan dengan cara disemprotkan langsung pada tanaman, terutama bila pupuk yang di gunakan dalam jumblah kecil.
Penyiraman
Penyiraman pertama di lakukan setelah umbi di tanam, kemudian diualangi setiap hari hingga daun pertama mulai tumbuh. Diusahakan agar tanah tetap lembab sampai umur 50 hari. Menyiram lahan bawang merah senantiasa harus dijaga jangan terlalu basah dan tanahnya menjadi padat. Terlalu basah akan menghambat pertumbuhan, mengurangi hasil dan mengakibatkan pembusukan.
  1. Awal pertumbuhan sampai umur 14 hst, penyiraman duakali sehari ( pagi dan sore).
  2. Umur 14 hari hingga menjelang panen, penyiraman dilakukan satu kali pada sore hari.
  3. Pada 5 hingga 10 hari menjelang panen penyiraman di hentikan.
Penyiraman dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit-parit antar bedeng, sampai sebatas perakaran dan di biarkan meresap kedalam bedeng.
Penyiraman dengan gembor agar tanaman tidak rusak. Pada priode kritis, yaitu fase perbanyakan umbi, ketika tanaman umur 7-20 hari dan fase pembesaran umbi, tanaman berumur 35-50 hari, diperlukan pengairan dengan interval 2-4 hari sekali.

Sunday, October 7, 2012

HAMA DAN PENYAKIT BAWANG MERAH

Banyak jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang merah, yang menyerang baik akar, umbi, batang, sampai daun.
Beberapa Hama Penting
  • Ulat tanah
Menyerang pada bagian pangkal batang dengan meninggalkan bekas gigitan sehingga tanaman rebah, pada serangan yang hebat ulat ini memakan umbi hingga berlubang. Pengendalian selain dilakukan pergiliran tanaman juga dengan memberikan basamid G, Azodrin 15 WSC, disekitar tanaman kemudian diairi.
  • Ulat daun
Menyerang pada pertumbuhan awal tanaman, yang diserang daun, baik yang muda maupun tua. Pengendalian, selain dilakukan pergiliran tanaman juga dengan aplikasi penyemprotan Larvin 372 AS sangat baik untuk membunuh telur, sekaligus ulatnya, bisa juga dengan Marshal.
  • Hama trips
Daun terlihat bernoda putih mengkilat kemudian kecoklatan dengan bintik hitam. Serangan semakin hebat pada kondisi kelembaban di atas 70%. Pengendalian, selain dilakukan pergiliran tanaman juga dengan aplikasi penyemprotan dengan Marshal, Curacron, dll.
Penyakit yang sering menyerang pada umumnya di sebabkan oleh cendawan antara lain :
  • Bintil akar nematoda
Daun layu pada sore hari walaupun cukup air, daun menguning dan akhirnya mati. Bila di cabut tampak Bintil-bintil akar. Pengendalian dengan furadan 3 gr dengan dosis 20-30 kg/ha.
  • Bercak daun
Tampak bercak-bercak daun berwarna keputih-putihan dan agak cekung pada daun. Pengendaliannya dengan penyemprotan Antrocol, Dithane M45, Daconil, dll. Dengan interval 4-7 hari sekali.
Secara umum pengendalian hama dan penyakit pada tanaman bawang merah menerapkan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu, dengan cara :
  1. Pemilihan bibit yang sehat
  2. Lahan yang bersih
  3. Pengamatan rutin
  4. Waktu tanam serempak
  5. Pergiliran tanaman