Sunday, September 30, 2012

TEHNIK BUDIDAYA LOMBOK

Pengolahan Tanahr
Tujuan : memperoleh media tumbuh yang subur, gembur, aerasi cukup, tidak becek, bebas hama penyakit.
Hal ini di pengaruhi oleh :
  1. Jenis tanah : sawah, tegal, pekarangan.
  2. Jenis tanah : liat, pasir, berdebu.
  3. Struktur tanah : remah, liat.
  4. Ketersediaan bahan organic dalam tanah : sering di beri pupuk kandang, sering di beri pupuk hijau, serasah tanamn yang di tinggalkan.
  5. Musim pada waktu pengolahan tanah : musim hujan, musim kemarau.
  6. Tingkat draenage tanah : kemiringan tanah, selalu mendapat aliran dari bagian atas, sulitnya pembuangan air.
  7. Jenis alat yang digunakan : hand traktor, traktor rotari, cangkul, garpu, bajak atau garu.
Tingkat keterampilan tenaga kerja : perencanaan pengolahan tanah yang baik, tahu maksud dan tujuan pengolahan tanah dan jenis tanaman yang akan di tanam, tingkat pengelaman tenaga kerja.
Persiapan Pengolahan Tanah
  • Pembersihan sisa tanaman
  • Pembajakan, pencangkulan 1
- Pembukaan tanah total di bajak atau di cangkul
- Kedalaman lebih 25 cm
- Tujuan membalik tanah
- Mendapatkan bongkahan tanah
- Mematikan gulma
- Mendapatkan sinar matahari
- Menghilangkan zat-zat yang merugikan
  • Pembajakan pencangkulan 11 penggaruan
  • Pembuatan got dan lakaran bedeng, untuk tanah becek got di buat sebelum pembajakan 1 & 11
  • Penaburan pupuk
- Pupuk kandang : 20-30 ton/ha
- Pupuk kimia : TPS : 400-500 kg/ha, Urea : 200-250 kg/ha, ZA : 600 kg/ha, Kcl : 300-400 kg/ha.
- Kapur pertanian : 1 ton kapur setiap menaikan 1 pH/ha
- Insectisida carbofuran : 40 kg/ha
  • Bedeng di kecroh, diaduk sehingga pupuk, kapur dan carbofuran masuk dan bercampur dengan tanah dan bedengan di haluskan.
  • Tutup calon bedeng tersebut dari parit bedeng sehingga bedeng dapat tinggi dan paritpun dalam, tinggi bedeng 30-40 cm.
  • Dengan penutupan bedeng ini berarti semua pupuk tercampur rata dalam tanah, sedang tanah dalam permukaan bedeng tidak perlu mengandung pupuk karena penyebaran akar adalah 5 cm dibawah permukaan sampai kedalaman 50 cm.
  • Lapisan luar bedeng sampai penutup diharapkan yang halus karena merupakan tempat melekatnya mulsa ( PHP ).
  • Pemasangan MPHP dengan menggunakan klip dari bilahan bambu, di usahakan pada terik matahari agar bisa kuat dan kencang.
  • Biarkan 2-3 hari agar kondisi bedeng menjadi baik dan pupuk sudah terurai.
  • Lubang pelastik dengan jarak tanam 70x70 cm.
  • Lubangi tanah.
  • Bedengan siap tanam.


Sunday, September 23, 2012

TEHNIK PEMELIHARAAN TANAMAN LOMBOK

Penyiraman
  1. Untuk bibit yang baru saja ditanam perlu disiram apabila tidak turun hujan, karena akar masih pendek dan berada pada permukaan bedeng.
  2. Apabila bedeng masih basah tidak perlu di leb, tetapi pengulangan penyiraman masih dilakukan sampai pembentukan cabang.
  3. Pada waktu cabang mulai terbentuk akar sudah sepanjang 14 - 20 cm, maka apabila bedeng kering tidak lagi di siram dari lubang, tetapi dileb lewat parit.
  4. Ketinggian air leb separuh tinggi bedeng, dibiarkan sesaat sampai air meresap.
  5. Setelah meresap air segera di buang jangan sampai ada yang menggenang.
  6. Air yang tertinggal di bedeng sedikit demi sedikit akan terjangkau oleh akar.
  7. Semakin besar batang lombok, perakaran semakin banyak dan panjangnya mencapai kurang lebih 50 cm, maka pengairan semakin berkurang
Perempelan / rompes
  1. Pada batang pokok diketiak daun akan tumbuh tunas-tunas muda.
  2. Tunas-tunas tersebut apabila dibiarkan akan mengganggu pertumbuhan tanaman, batang kecil percabangan berkurang, produksi berkurang, tanaman terlalu rimbun, penyakit mudah busuk.
  3. Tunas-tunas muda tersebut harus segera di rempel.
  4. Perempelan di ulangi manakala bekas rempelan tersebut tumbuh tunas lagi.
Penyulaman
  1. Setelah tanam perlu di cek keliling, untuk mengetahui tanaman yang mati.
  2. Biasanya bibit yang rusak, media yang pecah, penanaman yang salah akan mati dalam tempo 3 - 7 hari, untuk itu penyulaman harus segera dilakukan supaya tanaman sulaman tidak kalah bersaing dengan tanaman yang lain.
  3. Bibit sulaman adalah berasal dari bibit cadangan yang umumnya sama dengan bibit yang di tanam.
  4. Guna memacu pertumbuhan maka pupuk susulan terutama NPK cair segera diberikan dosis 0,2 %.
Pengajiran
  1. Ajir dipasang dengan tujuan supaya tanaman setelah besar tidak rebah.
  2. Pemasangan ajir lebih awal sebelum tanaman lebih baik, karena tidak merusak akar.
  3. Setelah tanaman berdaun 10 - 11 mulai pembentukan cabang "V" maka batang di talikan ke ajir dengan rapia membentuk angka 8.
  4. Panjang ajir 130 cm, masuk tanah 20 cm.
  5. Antara ajir satu sama yang lain dipasang palang dan di ikat, untuk menguatkan cabang dan ranting-ranting bila tanaman telah dewasa, karena banyaknya buah kadang-kadang cabang bisa patah.
  6. Mutu ajir yang baik akan awet dan dapat digunakan berkali-kali pertanaman ( hemat biaya) biar iriit..
Pemupukan
Dengan pemakaian mulsa php maka hampir semua pupuk diberikan pada pengolahan tanah. Lagi pula tidak mudah hilang karena larut atau menguap. Jadi tersimpan dan dapat diserap tanamn secara optimal.
Namun untuk memacu pertumbuhan dapat dilakukan pemberian pupuk tambahan berupa :
- Pupuk daun ( pupuk pelengkap cair )
- NPK yang dicairkan 0,2 % / liter air disiramkan pada lubang tanaman.
- Interval sesuai kondisi tanaman.
Pengendalian Gulma
Walpun telah memakai mulsa plastik php namun perlu penyiangan terutama membersihkan rumput yang masih tumbuh dilubang plastik pada pangkal batang, jangan terlambat sebab akar rumput akan membelit akar tanaman lombok dan bila dicabut akan memutuskan akar tanaman lombok.
Membersihkan rumput diparit, pematang atau rumput-rumput yang tumbuh dalam lahan. Sanitasi akan sangat berfaedah bagi kesehatan tanaman dan unsur hara tidak dimakan gulma. Lahan yang kotor akan memudahkan berkembangnya hama penyakit. Rumput harus di buang jauh dari lahan, agar tidak busuk di lahan.
Pengendalian Hama / Penyakit
Hama dan penyakit merupakan penyebab utama kerusakan tanaman daun, bunga dan buah. Akibat terserang hama dan penyakit tanaman dapat gagal / mendatangkan rugi besar. Serangan hama dan penyakit tersebut karena dorongan faktor-faktor misalnua:
  1. Tingkat resistensi tanaman.
  2. Syarat-syarat lahan yang baik tidak terpenuhi.
  3. Pengolahan lahan yang tidak sempurna.
  4. Pupuk kandang yang tidak baik ( belum jadi ).
  5. Pengairan yang tidak baik.
  6. Cara kerja yang salah dsb.

BENIH DAN BIBIT TANAMAN LOMBOK

Benih
Terdapat beberapa macam benih, yaitu : lokal ( open ), benih unggul ( open ), benih unggul ( hybrida ).
Benih hybrida merupakan hasil persilangan dari sifat-sifat unggul yang dimiliki beberapa varietas yang dikerjakan oleh peneliti maupun beredar atau perusahaan. Tujuan untuk memperoleh tanamn baru yang :
  1. Tinggi mutunya.
  2. Seragam pertanaman dan buahnnya.
  3. Sesuai tingkat kepedasannya.
  4. Tahan lama setelah dipanen.
  5. Tahan hama dan penyakit, dll.
Untuk mendapatkan benih hybrida membutuhkan biaya riset yang mahal dan memakan waktu lama.
Benih hybrida atau ( f1 ) yang telah memiliki keunggulan tertentu tidak di anjurkan turunannya ( f2 ) dan seterusnya ( sebagai keturunan dari hybrida ) untuk di tanam, karena akan mengalami penurunan genetika sehingga tidak seunggul induknya ( f1-nya ) hal ini justru akan merugikan petani.
Pemakaian benih hybrida akan lebih menguntunkan dibanding benih lokal walaupun harga benih mahal, sebab hasil yang akan di dapatkan sudah bisa diperkirakan secara kualitas apabila dibudidayakan secara benar.
Bibit
Bibit adalah tanaman muda yang di harapkan jadi tanaman yang produktif, maka pembibitan harus dilakukan sebaik-baiknya agar diperoleh bibit yang baik.

Sunday, September 16, 2012

TEHNIK PENANAMAN TANAMAN LOMBOK

Penanaman diharapkan telah siap tanam saat pengolahan tanah lesai, maka harus diperhitungkan : luas lahan, jumlah tenaga yang tersedia, dan umur bibit, sehingga ketepatan tanam dapat tercapai.
Bibit yang terlambat di tanam akan mengurangi masa jevenil ( masa pertumbuhan vegetatif ). Bibit yang sudah siap sedangkan tanah belum selesai dikerjakan mengakibatkan pengolahan tanah menjadi tergesa-gesa. Pengolahan tanah yang tidak baik berpengaruh buruk terhadap pertanaman dan ini sulit untuk diperbaiki lagi.
Hal - hal yang perlu di kerjakan :
  1. Bentuk pola pada bedeng dengan ukuran 70x70 cm.
  2. Lubang mulsa php dengan alat pelubang khusus.
  3. Lubangi tanah sedalam tinggi pot bibit.
  4. Taruh bibit pada kotak, teratur dengan diecer pada tiap lobang.
  5. Buang polybag ( media jangan sampai pecah ) dan tanam pada lobang.
  6. Leher akar tepat pada permukaan tanah.
  7. Tutup lubang dengan tanah yang gembur agar akar mudah tumbuh.
  8. Siram tanaman baru tersebut dengan air.
  9. Cek tanaman baru setelah di siram, karena posisi tanaman bisa berubah.

TEHNIK PERSEMAIAN TANAMAN LOMBOK

Persemaian
  • Di pilih dari benih yang baik ( unggul )
  • Penentuan jenis yang tepat / cocok dengan Agroklimat dan pasar
  • Pembibitan di kerjakan setelah pengolahan tanah selesai 70%.
  • Dipersiapkan polybag dan tempat pembibitan
  • Di persiapkan media semai : tanah, pupuk kandang, kuntan, NPK, = 2 : 1 : 1 :0,2%
  • Benih dapat di semai di box dulu kemudian setelah tumbuh di pindahkan ke polybag.
  • Atau benih di semai di polybag dengan ukuran 8 x 12 cm.
  • Sebelum disemai binih dapat di rendam dulu pada air hangat 40 drajat C selama 4-5 jam. Hal ini akan mempercepat pertumbuhan.
  • Benih akan tumbuh selama 8 - 11 hari.
  • Perawatan benih :
- Pengairan / di siram sesuai keadaan.
- Spray dengan Antracol takaran 1/2 dosis untuk mengantisifasi penyakit dumping off.
- Sepray dengan insektisida ( curacron, lannate, decis, marshal, dll ) takaran 1/2 dosis untuk serangan serangga.
  • Bibit siap tanam umur 23 - 25 hari atau berdaun 4 - 5.

HAMA-HAMA PENTING TANAMAN LOMBOK

Hama :
  • Lalat buah ( Docus, sp )
Lalat ini merusak buah lombok dengan tujuan menempatkan telurnya. Buah yang rusak akan membusuk dan menimbulkan jamur.
Pengendaliannya :
- Musuh alami : semut, laba-laba dan kumbang. jadi jika hewan tersebut berada di tanaman lombok jangan di buang ya sob soalnya berguna buat tanaman kita.
- Sanitasi lahan.
- Aplikasi pestisida dengan cara penyepraian.
  • Kutu Daun ( Aphids )
Kutu daun merusak jaringan dan menghisap cairan sehingga daun tumbuh tidak normal ( kriting ). Hama ini banyak menyerang lahan di dataran rendah pada bulan Juni-September ( kemarau ) dan sebagai vactor virus. Pengendaliannya dengan Insektisida.
  • Thrips Tabaci
Banyak menyerang pada musim kemarau, serangan ini menghisap cairan daun dan bunga. Daun yang terserang menjadi kerdil berwarna keperakan, melengkung dan akhirnya mati. Bunga yang terserang oleh hama ini akan mengakibatkan keriput dan kerdil. Hama ini juga merupakan vector virus. Pnegendaliannya dengan : Nuvacron, Curacron.
  • Tungau ( Tetranychus )
Tungau berwarna merah, aktif di siang hari, membuat sarang berupa serat-serat halus dibagian daun. Populasi meningkat di musim kemarau. Gejala serangan serupa dengan kutu daun. Pengendaliannya dengan : Omite, Mitac, Kelthane, Morestan.
  • Ulat Grayak ( Spidoptera )
Memakan hampir semua bagian tanaman.
Pengendaliannya dengan : Ripcord, Supracide.
- Sanitasi lingkungan.
- Musuh alami yaitu : ulat, burung.
Penyakit
  • Patek ( Antraknosa )
Gejala serangan pada buah terdapat bercak hitam berbentuk cekung dan melingkar. Bercak-bercak akan berkembang, memanjang tetapi berwarna coklat muda. Pada bagian tengah berwarna coklat kelabu dan terus kehitaman. Pada kondisi lembab sering tumbuh cendawan berwarna merah jambu.
Pengendaliannya dengan :
- Rotasi tanaman yang bukan famili solanaceae, sanitasi lingkungan, jarak tanam yang longgar, draenage yang baik.
- Spraying dengan fungisida : antrocol, mantep, zineb, benlate, manzate, kaptan.
  • Penyakit layu bacteri
Tanaman yang terserang pada awalnya kelihatan tidak segar, terus layu dan ahirnya mati, tetapi dan dan buah tidak rontok.
Jika tanaman mati batangnya dibelah melintang maka pembuluh batang tampak berwarna gelap dan jika ditekan mengeluarkan lendir berwarna keruh.
Pengendaliannya :
- Hindari luka akar atau batang, Dreanage yang baik, Aerase tanah yang baik, pupuk kandang yang matang, rotasi tanaman dengan jenis lain, kebersihan lingkungan.
- Menggunakan Agrimicin pada saat tanam.
  • Pnyakit layu cendawan fusarium
Gejalanya : Tanaman yang terserang daun-daun terlihat layu total seperti tanaman kekurangan air, yang sangat mendadak. Jika di amati dibagian pangkal batang tanaman terdapat bercak-bercak kebasahan dan berwarna lebih gelap.
Pengendaliannya : Sulit dilakukan karena merupakan pengaruh lingkungan yang komplek. Dapat diantisipasi dengan menaburkan Saco P 1 gr/batang.
Cabut dan buang tanaman yang terserang secara dini.
  • Penyakit Mozaik
Gejalanya : Daun muda timbul warna kuning hijau belang-belang, permukaan tidak rata, berkerut, mengeriting, buahnya belang, ukuran kecil dan mengerut.
Pengendaliannya :
Pembersihan lingkungan lahan terutama tumbuhan inang. Mengendalikan kutu daun. Mencabut tanaman yang terserang. jangan menggesek tanaman yang sehat.