Saturday, March 9, 2013

CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Pada saat ini banyak orang menyadari tentang penggunaan pestisida kimia dalam pertanian. Dengan pestisida kimia tersebut justru mengakibatkan munculnya biotipe hama yang baru dan kebal, matinya serangga-serangga yang membantu petani, mencemarkan lingkungan dan menimbulkan keracunan pestisida. Dalam pertanian tradisional dulu telah dilakukan pula pengendalian hama dan penyakit tanaman secara alamiah, petani telah mengenal jenis-jenis tumbuhan tertentu yang dapat digunakan untuk menekan populasi hama dan penyakit tanaman. Pada akhirnya hal tersebut pada saat ini masih diperlukan, untuk itu kita akan mengusahakan kembali tetapi dipadukan dengan cara moderen sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan.

Manfaat atau Kegunaan Pestisida Organik :

  1. Daya kerja selektif, hanya mematikan jenis-jenis serangga tertentu, sehingga keseimbangan alam tetap terjaga.
  2. Residu cepat teruarai sehingga tidak meracuni hasil pertanian.
  3. Tidak mengakibatkan pencemaran air, tanah maupun udara.
  4. Serangga-serangga berguna (predator dan prasit hama) tidak ikut musnah.
  5. Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga hama.
  6. Murah karena bahan dapat dibuat dari sumber daya yang ada di sekitar kita dan dapat dibuat sendiri oleh petani.
  7. Pada umumnya berupa racun perut sehingga tidak berbahaya bagi petani yang mengaplikasikannya (tidak meracuni kalau tidak sengaja meminumnya).
Berikut kami cantumkan beberapa cara pmbuatan pestisida alamiah sebagai salah satu usaha untuk menekan dan mengendalikan populasi hama dan penyakit tanaman :
  • Larutan Cuka
Bahan-bahan yang diperlukan :
  1. 0,5 liter air hangat
  2. 15-20 cc cuka dapur
  3. 1 sendok makan oli bersih
Cara Pembuatan :
Masukan air hangat pada kaleng atau tempat lain, usahakan tempat tersebut tidak berkarat, lalu masukan cuka dan oli ke dalamnya, aduk sampai rata, tutup selama 5 menit kemudian dibuka dan biarkan sampai dingin, kemudian tutup kembali dan di simpan selama kurang lebih 2 minggu di tempat yang kering dan terhindar cahaya langsung.
Dosis pemakaian 20 cc/liter air, mulai diberikan pada tanaman yang telah berumur 1 bulan setelah tanam.
Catatan :
  1. Larutan diberikan kepada tanaman selama 1 minggu 3 kali, untuk selanjutnya dilihat situasi dan kondisi.
  2. Larutan cuka hanya dapat memberantas hama tanaman, seperti ulat atau hama lain yang bentuknya kecil.
  3. Larutan cuka termasuk semi kontak, artinya hama yang terkena semprotan larutan ini tidak langsung mati.
  • Laruta Bawang Putih
Memberantas hama tanaman dan sebagai anti biotik untuk beberapa penyakit tanaman. Ekstrak bawang putih bila disemprotkan pada tanaman akan langsung membunuh ngengat kubis, walang pada kubis, belalang, nyamuk, lalat buah, dan aphid, sedangkan untuk siput kepik pengaruhnya agak lama.
Bahan-bahan yang di gunakan :

  1.  10 siung bawang putih yang telah dikupas
  2. 10 gram gula merah yang telah di iris
  3. 5 gram sabun batangan yang sudah diiris
  4. 0,5 liter air hangat
Cara Pembuatan :
  1. Bawang putih diiris kecil, lalu dimasukan kedalam air hangat, lalu masukan sabun, gula merah, kemudian aduk sampai rata. Selanjutnya tutup selama 5 menit, kemudian di buka sampai dingin, tutup kembali dan simpan di tempat yang aman. Setelah di simpan semalam larutan ini dapat digunakan.
  2. Rendam umbi bawang putih yang sudah di cincang halus dalam minyak mineral atau minyak zaitun selama 24 jam, setelah itu di saring dan tambahkan lagi 2 sendok teh minyak (mineral atau zaitun), masukan seluruhnya kedalam 0,5 liter air dengan beberapa tetes cairan sabun cuci, aduk dan saring kembali. Hasilnya masih terlalu pekat untuk tanaman, jadi campurkan lagi dengan 0,5 liter air, baru dapat digunakan.
Dosis Pemakaian : 20 cc per liter air. 
Catatan :
Sabun yang digunakan adalah yang terbuat dari bahan-bahan seperti :
  1. Soda api 450 gram
  2. Nasi (sisa makan) 1 mangkok
  3. Minyak goreng bekas pakai yang tidak mengandung lemak hewani, dan telah disaring 2,7 liter (sebaiknya minyak goreng yang telah digunakan untuk menggoreng bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan).
  4. Air panas
  5. Kaleng dirigen
Cara pembuatan :
 Minyak dipanaskan sampai 90 derajat C, kemudian masukan ke dalam derigen, tambahkan nasi dan aduk sampai merata. Masukan soda api sedikit demi sedikit, aduk perlahan-lahan sebanyak 4-5 kali (karena soda api bahan yang berbahaya, berhati-hatilah pada saat pengadukan jangan sampai mengenai anggota badan). Masukan air panas 100 derajat C sebanyak 2 liter, aduk perlahan-lahan selama 10 menit (pada saat penambahan air larutan akan tampak mendidih dan berbuhi). Simpan selama 11 hari, stiap 2 kali sehari tambahkan air panas 100 derajat C sebanyak 2 liter, dan aduk selama 10 menit. Setelah pengadukan terakhir (hari ke 11setelah pembuatan), dibiarkan lagi selama 4 hari. 16 hari setelah pembuatan, larutan siap digunakan. Sabun yang dihasilkan kurang lebih 16 liter.
  • Larutan Tembakau
Tembakau terdiri dari berbagai jenis seperti tembakau molek, cerutu, virginia, dan lain-lain. Semua jenis tembakau tersebut larutannya dapat digunakan untuk memberantas ulat pada sayur-sayuran dan sayuran buah. Untuk mendapatkan tembakau tersebut kita dapat memanfaatkan abu rokok atau puntung rokok.
Bahan-bahan yang diperlukan :
  1. I ons tembakau/putung rokok yang sudah dibersihkan terlebih dahulu.
  2. 7 liter air biasa.
Cara Pembuatan :
Masukan tembakau dalam ember ukuran 10 liter, kemudian tuangkan air ke dalamnya, dan ditutup selama 4-7 hari, kemudian disaring, dan di simpan pada tempat yang aman. Jarak pakai larutan ini hanya 3 bulan.
Dosis Pemakaian :
 Catatan :
Ampas dari larutan tembakau tersebut dapat di manfaatkan untuk mulching, berguna untuk mencegah datangnya hama tanaman.
Diberikan pada tanaman sebaiknya pada pagi atau sore hari.

No comments:

Post a Comment