Saturday, May 11, 2013

ROTASI PERGILIRAN TANAMAN

Rotasi tanaman merupakan salah satu penerapan prinsip alam yaitu selalu membuat keanekaragaman. Untuk itu kita mengusahakan dalam satu lahan terdapat berbagai macam tanaman.
Adapun tanaman di golongkan menjadi :
Leaf : Tanaman yang di tanam untuk diambil daunnya
Fruit : Tanaman yang di tanam untuk diambil biji/buahnya
Root : Tanaman yang di tanam untuk di ambil akar/umbinya
Legume : Tanaman dari jenis leguminseae/kacang-kacangan

Sekema Rotasi Tanaman :

 

Tumpang Sari

Salah satu cara mewujudkan keanekaragaman dalam bercook tanam adalah dengan sistem tumpangsari yang merupakan cara berocok tanam lebih dari satu jenis tanaman dalam satu bedengan yang tidak saling merugikan.

Manfaat Melaksanakan Penanaman dengan Tumpangsari :

  1. Mengurangi erosi sebab tanah selalu tertutup oleh tanaman.
  2. Lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan lahan, air, unsur hara dan cahaya matahari.
  3. Total produksi lebih besar persatuan lahan dan tenaga kerja.
  4. Menambah variasi produksi.
  5. Mengurangi tingkat kegagalan tanaman karena mampu menekan hama penyakit dan gulma.
  6. Melakukan pergiliran dengan menggunakan legume dapat menambah unsur hara (terutama N).

Faktor tanaman yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan tumpangsari :

  1. Luas kanopi/tajuk tanaman, luas perakaran, kedalaman perakaran, tinggi tanaman dan umur tanaman.
  2. Toleransi sinar matahari.
  3. Kebutuhan unsur hara tanaman.
  4. Kepekaan tanaman terhadap pH tanah.

Beberapa Sistem Tumpangsari :

Ada beberapa cara tumpang sari yaitu :
  • Repplent
Menanam dua jenis tanaman yang salah satunya merupakan tanaman pengusir hama, misal : kemangi, pagetes, bawang daun, seledri, dll.
  • Kompanien
Menanam dua jenis tanaman yang tidak saling merugikan, waktu tanaman bersamaan. Tanaman tidak boleh sama umur dan tidak satu family. Misalkan :
  1. Tidak ada perbuatan unsur hara : wortel dengan bawang daun
  2. Tidak ada perebutan cahaya : Jagung dengan pak coy
  3. Saling memanfaatkan : pupuk hijau dengan jagung
  4. Saling menguntungkan : salah satu sebagai pengusir hama; selada dengan ketumbar, bawang daun dengan wortel.
  • Tumpang sari campuran (Mixed Intercropping)
Menanam segala jenis tanaman di dalam satu lahan tanpa memperhatikan hal apapun, benih langsung di tabur begitu saja, dalam pemeliharaannya pun tidak terlalu memerlukan perawatan yang intensif.
  • Tumpang sari Tarikan (Row Intercropping)
Menanam dua jenis atau lebih tanaman yang berbeda jenis pada saat yang sama dalam bedengan atau lahan yang sama.
  • Tumpang sari dalam barisan-barisan (Strip Intercropping)
Menanam satu jenis tanaman dalam beberapa baris kemudian dilanjutkan dengan beberapa baris tanaman yang berbeda jenis. Contoh : Menanam 4 baris jagung kemudian 2 baris kacang-kacangan, dan seterusnya.
  • Tumpangsari Lorongan (Alley Cropping)
 Tujuan / keuntungan :
  1. Mengurangi erosi.
  2. Menambah kandungan nitrogen dalam tanah.
  3. Menambah bahan pakan ternak.
  4. Sebagai sumber kayu bakar.
  5. Sebagai penambah kelembaban tanah.
  6. Sebagai penahan angin.
Tumpangsari Lorong yaitu menanam tanaman pangan yang disela dengan tanaman jenis pohon-pohonan atau dapat pula berupa pupuk hijau. Cara menanamnya 1 baris pohon dan 4 baris tanaman pangan, dan seterusnya, sampai seluruh lahan tertanami. Cara ini dapat menghindarkan tanaman pangan dari kekurangan air, dan akar pohon membantu membawa makanan (hara) dan air dari tanah bagian dalam ke atas. Tanaman pohon yang digunakan dapat berupa tanamn pupuk hijau, Seperti jenis kacang-kaangan yang dapat membantu menyuplai kebutuhan Nitrogen bagi bagi tanaman pokok/pangan. Tanaman penghasil Nitrogen tersebut diantaranya kacang gudhe (Cajanus cajan), Gamal (Gliricidia sepium), Lamtorogung (Leucaena calothyrsus), Flamengia sp, dan masih banyak lagi. Bila tanaman sela ini sudah cukup tinggi dapat dipotong 1/2-1 m dapat digunakan sebagai pupuk hijau, mulsa, kayu bakar, dll.


No comments:

Post a Comment