Tingkat kesuburan tanah dapat ditentukan dari jumlah kandungan unsur hara yang dikandung tanah tersebut, yang turut ditunjang pula dari cara pengolahan tanahnya. Dalam usaha pertanian, tanah merupakan faktor yang penting sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan menyerap dan memanfaatkan berbagai unsur atau zat-zat makanan yang terkandung dalam tanah untuk pertumbuhannya sehingga dapat berproduksi dan dapat dimanfaatkan oleh manusia. Untuk mencapai hal tersebut maka perlu dilakukan pengolahan tanah yang insentif agar kesuburan nya tetap terjaga dan dapat ditingkatkan.
Salah satu cara yaitu dengan memberikan pupuk, dan untuk menjaga agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu maka dilakukan pula usaha pengendalian hama dan penyakit tanaman. Semua kegiatan ini diusahakan mengacau pada keseimbangan alam.
Pupuk dan obat - obatan dalam pertanian alamiah / organik dihasilkan dari berbagai bahan yang berasal dari alam.
Pupuk Alamiah
Sekarang sahabat tani akan memperkenalkan jenis - jenis pupuk alamiah / organik.
- Kompos kering.
- Kompos basah / pupuk cair / Ekihi.
- Bokashi.
- EM, ( Effektive Micro Organisme ).
- Campuran bokashi dan EM.
- Pemanfaatan sampah dapur.
- Pupuk hijau.
- Larutan ( Ekstrak ) Tunas tomat.
Nah sekarang kita akan bahas satu per satu yang di atas tadi. Pertama sahabat tani akan menjelaskan tentang Kompos.
- KOMPOS
Kompos adalah bahan - bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Kompos ini dapat dihasilkan dari daun - daun, ranting - ranting, sisa -sisa tanaman, kotoran hewan dll.
Fungsi kompos adalah :
- Memperbaiki struktur tanah.
- Meningkatkan daya serap tanah terhadap air.
- Memperbaiki dan meningkatkan kehidupan di dalam tanah.
- Banyak mengandung zat makanan untuk tanaman.
Bahan - bahan pembuatan kompos kering :
- Rumput - rumputan, daun - daunan.
- Jerami.
- Abu kayu.
- Sampah dapur.
- Kapur.
- Dedak.
- Kotoran hewan.
- Air basa / cairran EM.
Cara pembuatan :
Untuk lapisan paling bawah taburkan rumput, daun - daunan, jerami, dengan ukuran 1,5 x 1,5 m, dan ketebalannya 15 cm, ( apabila bahan - bahan tersebut ukurannya terlalu besar sebaik - baiknya dipotong - potong terlebih dahulu ). Kemudian dengan ketebalan yang sama tumpukan sampah dapur dan kotoran hewan, di atasnya taburkan abu kayu, dedak, terakhir taburkan kapur.
Siram permukaan tumpukan bahan kompos dengan sedikit air ( sampai permukaan tumpukan tampak basah ). Lakukan hal tersebut sampai bahan - bahan yang akan dibuat kompos habis dan tumpukan mencapai 1,5 m, lalu ditutup rapat dengan plastik atau daun - daunan untuk menjaga kelembaban. Apabila selama penyimpanan tersebut kompos mengalami pengeringan segera siram dengan air secukupnya.
Setelah satu bulan kompos dibalik, untuk selanjutnya dibalik setiap minggu. Setelah tiga bulan kompos siap digunakan.
Ini adalah salah satu cara pembuatan kompos kering, masih banyak cara - cara lain dan bahan - bahan pun dapat dicari alternatif lainnya.
Catatan :
Untuk memudahkan pembalikan kompos sebaiknya disediakan lahan kosong di samping gundukan / tumpukan. Untuk pembalikan kompos, tumpukan digarfu ke tempat di sampingnya.
Sekian tentang pembuatan kompos kering, dan akan kita bahas selanjutnya tentang pembuatan kompos basah.
No comments:
Post a Comment