Pupuk organik terbagi dua,
ada pupuk organik cair dan
pupuk organik kering.
Dan berbagai macam bahan-bahan untuk membuat pupuk organik dia antaranya sebagai berikut:
Pemanfaatan Sampah dafur
Sampah dapur apabila diolah kembali dapat pula dimanfaatkan. Berikut adalah salah satu cara memanfaatkan sampah dapur untuk pupuk.
Bahan-bahan :
- Sampah dapur yang telah dipisahkan dari bahan-bahan keras seperti logam, plastik, kertas, karet, abu rokok, abu kayu serta tidak banyak mengandung air.
- EM4 bokashi : Cara pembuatan EM4 dan cara pembuatan Bokashi.
- Drum (dari bahan plastik) atau kantong plastik
Cara pembuatan :
Masukan sampah dapur dan EM4 bokashi sedikit demi sedikit sambil di aduk sampai drum atau kantong plastik penuh. Kemudian padatkan, dan tutup rapat, jangan sampai ada udara masuk. Simpan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah 2 minggu sampah dapur telah menjadi kompos dan dapat dipergunakan sebagai pupuk.
Catatan :
- Apabila sampah dari bahan berserat khusunya daging, taburkan EM4 bokashi lebih banyak untuk mempercepat proses pelapukannya.
- Apabila terdapat sampah yang ukuranya besar sebaiknya dipotong-potong terlebih dahulu.
- Apabila dalam satu hari drumnya tidak dapat terisi penuh, dapat di isi kembali pada hari berikutnya dan disimpan selama 2 minggu dari saat pengisian terakhir.
- Batas pemakaian selama 3 hari.
Tanda-tanda sampah dapur yang telah menjadi kompos :
- Baunya agak asam
- Pada permukaannya tumbuh jamur yang telah berwarna putih.
Tanda-tanda kompos dapur yang gagal :
- Baunya menusuk
- Adanya ulat
- Tumbuh jamur yang berwarna.
Cara penggunaan :
- Digunakan sebagai pupuk dasar, diberikan 1 minggu sebelum tanam
- Air yang dihasilkan dari proses pelapukannya dapat di siramkan pada tanaman. Untuk akar 5 cc/1 liter, untuk daun 1-3 cc/liter.
Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah jenis tanaman yang dapat menyediakan atau meningkatkan tersedianya zat-zat/bahan makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang diusahakan. Kebanyakan jenis tanaman yang dipergunakan sebagai pupuk hijau (puih) adalah jenis kacang-kacangan, karena pertumbuhannya cepat sehingga dalam jangka waktu yang pendek jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik yang lebih besar jumlahnya daripada jenis tanaman lainnya.
Di samping itu jenis kacang-kacangan dapat bersimbiose dengan bakteri Rhizobium, dapat mengikat N bebas dari udara yang ditambahkan ke dalam tanah lewat pembentukan bintil akar. Ada pun jenis tanaman lain yang dapat dijadikan puhi adalah petai cina, kembang sepatu, lamtoro, turi, dll.
Keuntungan Memberikan Pupuk Hijau (PUHI)
Jerami dan puhi sangat baik untuk mempertahankan humas tanah, memperbaiki struktur tanah dan mengikat kadar lengas tanah dan meningkatkan jumlah cacing tanah dan jasad tanah, karena puhi juga sebagai sumber makanan jasad tersebut.
Bila puhi yang dibenamkan dari tanaman Legume, sedang bintil akar dalam keadaan aktif, maka jumlah N dalam tanah dapat meningkat. Kadar BO juga turut meningkat karena pembentukan humas dalam tanah ditentukan oleh jumlah N organik yang terdapat dalam bahan itu.
Puhi yang dibenamkan akan merangsang perubahan biologi dalam tanah. Kegiatan reaksi biokimia yang demikian adalah penting terutama dalam pembentukan CO2, NH4, NO3, dan juga senyawa sederhana yang lain.
- Pengawetan dan Ketersediaan Bahan Organik (BO)
Puhi dapat sebagai penutup tanah (Cover Crop) untuk mengurangi bahaya erosi dan dianjurkan terutama pada tanah gundul atau pada lahan yang akan ditanami tanaman komoditi. Puhi yang daunnya rontok ke permukaan tanah akan memperkaya BO untuk pembentukan Humus/Bunga tanah.
- Pengaruh Puhi kacang-kacangan Terhadap N Tanah
Bila puhi dibenamkan dalam tanah, maka ada kemungkinan untuk sementara menaikan N tanah sebanyak N yang diikat seara simbiotik. Kenaikan N organik dapat berarti kenaikan kesuburan tanah dan juga meningkatkan humus.
Apakah Legume Menaikan Kadar N Tanah?
Kadar N tanah mungkin naik apabila tanaman lagume dibenamkan, terutama kedalam tanah yang sebelumnya berkadar N rendah. Pada daerah yang terkena erosi dan daerah yang dimiskinkan kesuburannya oleh pengolahan tanah dan pengelolaan tanaman yang buruk, Legume dapat diharapkan menaikan kadar N dan bahan organik tanah tersebut. Bila ditanam bersama rumput, lagume merupakan tanaman yang sangat efektif dalam memperbaiki tanah di atas. Untuk tanaman bukan lagume, tambahan pupuk N sangat diperlukan agar produksi normal dapat diperoleh dan penyaluran bahan organik yang sangat diperlukan dapat terjamin. Penggunaan legume dalam rotasi sangat dianjurkan karena usaha mempertahankan kadar N adalah penting.
Sifat-Sifat Tanaman Yang Dikehendaki Untuk PUHI
- Cepat tumbuh
- Bagian atas tanaman banyak dan cepat lapuk (biomas)
- Dapat memperbaiki tanah secara ekonomis
- Mampu tumbuh di daerah yang miskin
- Mampu bertunas kembali setelah dipangkas
- Banyak jenisnya yang hidup didataran rendah atau tinggi.
Tanaman Yang ocok Untuk Dijadikan PUHI
- Menjalar : Pueraria javanica, Calopogonium muconoides, Centrosema pubesen, Mimosa inivisa, Indigofera.
- Semak : Crotalaria, Theprosia, Gajanus, Flemengia.
- Pohon : Sesbaia, Caliandra, Leucasna, Glirisidea
Penggunahan Puhi dalam Praktek
Pembenaman puhi sebaiknya beberapa waktu sebelim tanam crop. Hati-hati tanah jangan tersumbat oleh bahan yang tidak dapat lapuk, agar drainase baik.
Cara memanfaatkan pupuk hijau dengan pembenaman dalam tanah dapat dilakukan dengan tiga cara :
- Dicbut kemudian dibenamkan dalam tanah dan tidak terlalu dalam, kemudian ditimbuni dengan tanah.
- Tanaman puhi dicabut lalu dipotong-potong dan disebarkan ke permukaan tanah yang telah dibajak atau cangkul, bisa juga langsung di injek-injek kedalam tanah dan diairi supaya cepat melapuk.
- Tanaman puhi dipangkas dan di benamkan ke dalam tanah dan dibenamkan beberapa hari sebelum tanam. Pangkaslah puhi pada akhir pase vegetativ atau menjelang berbunga.
Beberapa pendekatan penggunaan tanaman pupuk hijau pada tanaman pokok :
Tanaman puhi ditanam di sela-sela tanaman pokok, terutama yang tumbuhnya cepat rimbun/semak (Kaang-kacangan) atau rumput dapat di tanam membentuk garis lurus. Bila tnaman ini tumbuh besar dapat dipotong dan bagian yang ditanam dapat digunakan sebagai mulsa/penutup tanah atau dibenamkan dalam tanah di antara garis tanaman utama.
Tanaman kacang-kacangan ditanam di antara tanaman pokok yang sudah tumbuh agak besar, pada musim kemarau tanaman susulan ini dapat dipakai sebagai penutup tanah dipendam dalam tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah.
- Penutup tanah (mulsa) yang hidup
Tanaman pupuk hijau langsung ditanam, apabila telah tumbuh subur diatasnya bisa ditanami tanaman pangan. Cara mempersiapkan tanahnya yaitu dengan memotong sebagaian tanaman menutup tanah kemudian dibersihkan akar-akarnya, setelah bersih baru ditanami dengan tanaman pangan.
Tujuan Dan Manfaat
Tanaman pupuk hijau hidup
- Mengemburkan dan menyuburkan tanah
- Mencegah erosi
- Untuk pagar/Wind Break
- Untuk tanaman pelindung
- Sebagai mulsa hidup (Leaving Mulh)
Tanaman Pupuk Hijau Mati
- Bahan Mulsa
- Bahan Kompos
- Makanan ternak
- Obat-obatan
- Kayu bakar
- Bahan bangunan
Hal-hal yang menarik dari jenis tanaman pupuk hijau
- Banyak jenisnya dan dapat hidup pada dataran rendah-tinggi
- Mampu tumbuh di tanah miskin/kurus
- Tumbuh cepat dan hasil biomas banyak
- Mampu bertunas kembali setelah dipangkas.